Artikel

Artikel Lainnya

Prospek Emiten Nikel

PT. Glory Perkasa Group

Seperti yang diketahui, Indonesia merupakan pemilik cadangan dan sumber daya nikel terbesar di dunia. Dengan potensi tersebut, peluang Indonesia akan semakin meningkat dengan naiknya harga nikel yang tembus US$ 24.940 per ton di bursa perdagangan logam dunia.

Harga tersebut hampir mencapai puncak harga tertinggi nikel sejak 2011, yakni US$ 25.135 per ton. Di sisi lain, dorongan dari pemerintah melalui program hilirisasi hasil tambang yang telah berjalan hingga saat ini telah menghasilkan surplus pada neraca perdagangan dimana terdapat lompatan yang sangat signifikan dari ekspor nikel yang dahulu hanya menghasilkan US$ 2 miliar per tahun menjadi US$ 20,8 miliar per tahun.

Dengan keberhasilan hilirisasi yang akan dilanjutkan dengan tambang mineral lainnya seperti bauksit, timah, dan tembaga yang cadangannya juga dimiliki oleh Indonesia dengan jumlah yang besar. Kebijakan perluasan hilirisasi tersebut diambil karena pemerintah meyakini bauran energi yang salah satunya melalui Energi Baru Terbarukan (EBT) harus secepatnya dilakukan sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada pasokan batubara dan pengurangan dampak karbon.

Seperti yang juga diketahui, tembaga, bauksit, silika, lithium, dan cobalt merupakan sebagian dari jenis metal penting yang akan digunakan dalam teknologi masa depan serta merupakan elemen vital bagi kebangkitan EBT.

Prospek emiten tambang nikel diprediksi akan lebih cerah pada semester kedua 2023. Estimasi ini tidak terlepas dari membaiknya margin emiten seiring dengan mulai stabilnya harga nikel dan turunannya. Berdasarkan analis BRI Danareksa Sekuritas, Hasan Barakwan menggunakan harga nickel pig iron (NPI) China sebagai acuan. Menurut Hasan, harga NPI telah mencapai titik terendah di US$ 13,182 per ton pada Juli 2023. Hasan mengestimasikan harga nikel akan lebih stabil di sisa tahun ini.

Hal ini disebabkan oleh adanya kenaikan permintaan baja anti karat dan prekursor baterai listrik. Hasan Barakwan menilai kinerja sektor tambang logam akan didorong oleh kenaikan volume penjualan dan produksi.